Stephan Lichtsteiner ditepikan dari scuad Juventus pada fase group Liga Champions. Dinihari tadi dia menunjukkan bila keberadaannya masihlah utama untuk Bianconeri.
Di awal-awal musim ini Lichtsteiner pernah menginginkan keluar dari Juventus sesudah posisinya mulai terancam oleh hadirnya Dani Alves. Tetapi Bianconeri tak berikan jalan keluar karena club penawar yaitu Inter Milan.
Pemain asal Swiss itu lalu diberitakan geram oleh pihak club. Massimiliano Allegri lalu tak membawa Lichtsteiner untuk bertempur di babak group Liga Champions.
Saat ini, pemain 33 th. itu telah kembali. Juventus memasukan namanya di babak knock-out sesudah sang pemain perpanjang kontrak. Kompetisi melawan FC Porto dalam pertandingan leg pertama babak 16 besar, Kamis (23/2/2017) dinihari WIB, jadi kiprahnya musim ini di level Eropa.
Juventus sukses menang 2-0 lewat gol-gol Marko Pjaca serta Dani Alves. Di pertandingan ini Lichtsteiner miliki andil besar dengan bikin pemain Porto, Alex Telles, diganjar kartu kuning ke-2. Ia ditekel keras di segi kiri lokasi club berjuluk Dragoes.
Selama kompetisi segi kanan Juventus yang dimotori Lichtsteiner juga jadi pusat serangan. Tusukan serta umpan-umpan silangnya sering membahayakan lawan. Tetapi, walau bermain bagus Allegri ganti The Swiss Express dengan Alves, yang tidak lain pesaingnya di Juve.
Selang satu menit lalu Alves juga cetak gol ke-2 untuk Juventus. Walau demikian, bekas pemain Barcelona itu merayakan golnya dengan lari ke arah Lichtsteiner.
Situasi itu sekalian mencairkan sangkaan ketidaknyamanan Lichtsteiner di Juventus. Saat ini ia malah tak perduli lagi siap yang nanti bakal main di posisi full-back kanan.
" Saya suka jadi sisi utama Juventus lagi sesudah awal yang menyiksa serta susah untuk musim ini. Saya belajar banyak sepanjang lima atau enam bln. paling akhir, " kata Lichtsteiner pada Mediaset Premium.
" Terutama yaitu tim serta akhirnya. Apakah itu saya yang bermain, Alves atau orang lain, semuanya sama juga. Selanjutnya yang terutama yaitu tim yang senantiasa menang, " sambungnya.
" Sepakbola yaitu berolahraga tim. Kami yaitu tim yang masak dengan kwalitas mengagumkan, " tegas bekas pemain Lazio itu.
