Latest News

Serangan Balik dan Berharap Tidak Ditekan


Sesudah disajikan pertandingan mengagetkan pada Paris St. Germain melawan Barcelona tadi malam, satu big match bakal tersaji saat Bayern Munich menjamu Arsenal. 

Tuan tempat tinggal Bayern kelihatannya bakal diunggulkan lagi pada kompetisi kelak. Terlebih perjalanan Arsenal yang dalam satu tahun lebih paling akhir senantiasa berhenti di fase babak 16 besar Liga Champions. 

Walau sekian, Bayern senantiasa tampak kesusahan terlebih sesudah mereka kembali dari winter break. Mereka memanglah sukses menang empat kali serta imbang sekali, namun permainan mereka jauh dari memberikan keyakinan. Di waktu seperti ini lah kelihatannya Arsenal terasa mujur berkunjung ke Allianz Arena. 

Tetapi, kita mesti mengingat kembali bila Bayern telah pernah tiga kali singkirkan Arsenal di babak 16 besar Liga Champions, yakni pada 2005, 2013, serta 2014 ; dan musim lantas mereka sukses memuncaki babak fase group dengan mengangkangi Arsenal sejumlah enam poin. 
Banyak hal diatas bikin kita dapat bertaruh pada histori (bermakna bakal memenangkan Bayern) atau tampilan (bermakna punya potensi bikin Arsenal dapat menangani Bayern). 

Bayern yang Tak Dominan 

Waktu Bayern ada dibawah bimbingan Pep Guardiola, mereka bermain demikian menguasai serta penuh determinasi. Namun mulai sejak diasuh oleh Carlo Ancelotti musim ini, ke-2 hal diatas seakan mulai pupus. 

Disini, kita janganlah terjerat pada klassemen Bundesliga, lantaran pada liga domestik itu, Bayern untuk sesaat ini sukses unggul tujuh poin dari peringkat ke-2, RB Leipzig. Tetapi bila kita lihat tampilan Bayern, kita bakal temukan hal yang berkebalikan. 

Formasi kesukan Ancelotti yaitu 4-3-3. Ia senantiasa menggunakan formasi ini di Liga Champions. Namun di Bundesliga, ia juga terdaftar telah enam kali menggunakan 4-2-3-1 ; yang disebut formasi yang bikin mereka memenangkan Liga Champions 2013. 

Sesungguhnya permasalahan paling utama Bayern bukanlah pada taktik, tetapi pada kurangnya agresivitas serta intensitas serangan mereka. 
" Ancelotti sedikit lebih tua serta lebih tenang waktu kompetisi dibanding dengan Guardiola, " kata Jérôme Boateng seperti yang diambil dari FourFourTwo. 

" Mungkin saja ia sedikit lebih enjoy juga. Dengan cara taktikal, saya fikir kami tak perlu banyak menghimpit di kompetisi. Terkadang kami berkata, 'Oke, anda (lawan) dapat kuasai bola'. Itu artinya kami dapat bermain lebih dalam, membuat ruangan untuk serangan balik. Itu yaitu pergantian yang besar dibanding mentalitas kami terlebih dulu. " 

Pernyatan Boateng itu dapat bermakna positif atau negatif, bergantung dari perspektif mana kita memandangnya. Tetapi, Ancelotti sendiri bahkan juga pernah menyebutkan bila kesebelasannya belum bermain penuhi potensi mereka. Ia menyebutkan kalau ia menginginkan kesebelasannya bermain lebih direct serta lebih garang. 

" Filosofi permainanku yaitu penguasaan serta kontrol bola. Namun kami mesti lebih cepat waktu menyerang, waktu kami memperoleh ruangan untuk mengerjakannya, " kata Ancelotti. 

Terkecuali permasalahan agresivitas serta intensitas diatas, ada permasalahan lain yang perlu dihadapi oleh Ancelotti, yakni permasalahan sebagian individu pemainnya. Thomas Mueller serta Douglas Costa dikira jadi pemain yang tidak sama dari umumnya, bahkan juga Mueller baru sukses cetak satu gol di Bundesliga musim ini. 

Lalu Bayern juga tampak sangat tergantung pada Robert Lewandowski yang telah cetak 15 gol di Bundesliga serta 5 gol di Liga Champions musim ini. Cederanya Boateng (menang 2, 8 duel hawa per kompetisi di Liga Champions) serta Franck Ribery (7 assist di Bundesliga) makin memberi permasalahan pada awal hari kelak.

Langkah Arsenal Mengeksploitasi Bayern 

Sesudah membaca tentang poin yang menggembirakan untuk beberapa pendukung Arsenal diatas, sesungguhnya Arsenal juga mempunyai permasalahan mereka sendiri. Pada sebagian musim ke belakang, permasalahan paling utama yang dihadapi oleh The Gunners yaitu kalau permainan kesebelasan mereka nyaris senantiasa dapat diperkirakan. 

Arsenal memainkan permainan yang nyaris senantiasa sama : cepat, cair, serta begitu tergantung pada gerakan yang konstan. Hal semacam ini nyaris tentu dapat dieskploitasi oleh Bayern dengan permainan menghimpit. Sepanjang musim ini, Arsenal tampak kesusahan bila ditekan, serta bahayanya, mereka tak mempunyai gagasan cadangan. 

Manajer Arsenal Arsene Wenger senantiasa yakin bila pemainnya bakal cukup pandai untuk keluar dari desakannya ini. Ini dapat sebagai argumen bila rekrutan Arsenal nyaris tentu yaitu pemain-pemain yang cerdas, seperti Mesut Oezil atau Alexis Sánchez. Di waktu hal itu jadi positif, hal negatifnya malah diperlihatkan dengan persiapan yang jelek masalah taktik cadangan Wenger. 

Tetapi, hal diatas mungkin beralih. Terlebih Wenger menyebutkan bila ia bakal mengistirahatkan Oezil serta bermain lebih defensif. Bila benar Arsenal menerapkan permainan seperti itu doini hari kelak, itu yaitu pilihan taktik yang bijaksana, mengingat Arsenal bakal bermain di Stadion Emirates pada leg ke-2. 

Wenger tentu sudah mengetahui bila Bayern juga mempunyai kekurangan dalam hadapi penyerang-penyerang cepat. Dengan Mats Hummels, Javi Martínez, serta Philipp Lahm di belakang, tak susah kita lihat korelasinya. 

Arsenal dapat sesekali mengeksploitasi Bayern dengan gagasan yang telah Wenger berikan ini, yakni bertahan serta menyerang Bayern lewat serangan balik cepat. Klise sekali, bukan? 

Lewat kecepatan serta daya ledak tinggi dari Sanchez serta Theo Walcott, Arsenal dapat lakukan serangan balik dari posisi yang lebih dalam, terlebih lewat sayap kiri mereka, dimana mereka tak perlu bebrapa ribet meladeni permainan David Alaba yang cepat untuk naik lalu turun lagi. Alex Oxlade-Chamberlain dapat juga bertindak lebih kontributif seperti yang ia perlihatkan dari posisi yang lebih sentral. 

Ketika melawan Hull City umpamanya, Oxlade-Chamberlain sukses bikin lima dribel berhasil dari posisi yang lebih sentral ini. Bermainnya bekas pemain Southampton itu sebagai gelandang tengah dapat juga bikin transisi bertahan ke menyerang Arsenal jadi lebih garang. 

Lalu untuk hadapi Alaba, hanya satu pemain cepat di pertahanan Bayern, Arsenal dapat memercayakan Hector Bellerin. Full-back kanan asal Spanyol ini umum lakukan overlapping dengan kecepatannya, di waktu yang berbarengan, posisi yang ditinggalkannya bakal di-cover oleh Francis Coquelin. 

Namun ketentuan Wenger untuk mengistirahatkan Oezil memanglah butuh diperhitungkan mengingat dia yaitu satu diantara pemain yang dapat mengeksploitasi ruangan saat Arsenal lakukan serangan balik, baik lewat dribel maupun operan-operannya. 

Jikapun Oezil bermain, baik dari pertama kompetisi ataupun dari bangku pemain pengganti, ia dapat bermain di posisi sayap kiri alih-alih gelandang serang agar hal semacam ini tak merugikan gagasan permainan defensif Wenger. Bila ia bermain di sayap, ia dapat " dibebastugaskan " dari kewajibannya untuk turut bertahan. 

Perkiraan : Bayern Munich 0-0 Arsenal 


Kita bisa saja ragu dengan Arsenal bila kita lihat histori, terlebih kesebelasan yang perlu mereka hadapi yaitu Bayern serta di kandang mereka juga. Namun Arsenal memanglah seperti nothing to lose. 

Sejujurnya, Ancelotti yaitu orang yang lebih terasa tertekan awal hari kelak dibanding dengan Wenger. Ia mesti dapat menunjukkan kalau ia dapat kembalikan trofi Liga Champions kembali pada Munich. 

Dengan merencanakan bermain defensif, Wenger sebenarnya telah menunjukkan kalau ia yaitu manajer yang membumi. Lantaran bila ia sukses memperoleh hasil positif di leg pertama, ia dapat bermain lebih tenang di leg ke-2. Namun gagasan Wenger ini mungkin jadi buyar bila Bayern dapat bermain lebih agresif serta menghimpit.

Menit Indonesia Di Dukung oleh Motobola Agen Judi Bola Terpercaya di Indonesia

Gambar tema oleh Jason Morrow. Diberdayakan oleh Blogger.